Jurnal Pendidikan Islam
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi
<p>Jurnal Pendidikan Islam – JPI, p-ISSN: 2581-0065; e-ISSN: 2654-265X is an national journal published by the Faculty of Islamic Education Islamic Institute (IAI) Darullughah Wadda’wah Pasuruan, posted twice a year on Juli and Nopember. The journal focuses its scope on the issues of Islamic Education in Southeast Asia. We invite scientists, scholars, researchers, as well as professionals in the field of Islamic Education in Southeast Asia to publish their researches in our Journal. The journal publishes high quality empirical and theoretical research covering all aspects of Islamic Education in Southeast Asia.<br>• Deradicalization of Islamic Education<br>• Philosophy of Islamic Education<br>• Islamic Education Policy<br>• Gender and Islamic Education<br>• Comparison of Islamic Education<br>• Islamic Education and Science<br>• Nusantara Islamic Education<br>• Pesantren Education<br>• Islamic Education and Social Transformation<br>• Leadership of Islamic Education<br>• Figure of Islamic Education<br>• Islamic Education Management<br>• Curriculum of Islamic Education<br>• Innovation of Islamic Education<br>• Madrasah Education</p>en-US[email protected] (Jurnal Pendidikan Islam)[email protected] (Moch. Khafidz Fuad Raya)Sat, 20 Apr 2019 00:00:00 +0000OJS 3.1.0.0http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/100
<p>Character education is one of the concrete steps that must be done to protect Indonesian future generations. Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad as an educator has been conceptualized character education that proved successful on his era. This study aimed to describe and assess three things. First, the purpose of education in the perspective of the character of Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Second, the main character values in the perspective Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Third, character education strategy in the perspective Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad.</p> <p>This study is a qualitative research, with the kind of individual life history and a thematic approach. Documentation method used as its data collection that divided into primary and secondary data. While the domain analysis become its analysis technique.</p> <p>In this study, researchers found that the purpose of the character education perspective Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad is to help someone who wants to be loved by Allah. While the main character values in his perspective is piety which has five main indicators that is honesty, patience, gratitude, fairness and concern. As for character education strategies in his perspective is consist of five steps, introduction, motivation, conditioning, habituation and prayer.</p>Ahmad Avisena
##submission.copyrightStatement##
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/100Sat, 20 Apr 2019 00:00:00 +0000Pendidikan Anti Korupsi dalam Perspektif Ibnu Taimiyah
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/101
<p>Studi tentang konsep korupsi ini menyajikan analisa pemikiran ahli pemikir Islam abad pertengahan yang bernama Ibnu Taimiyah. Dalam kajian ini pemikiran Ibnu Taimiyah tentang Pendidikan Anti korupsi penulis kaitkan dengan tiga konsep pemikirannya. Tiga konsep tersebut kepemimpinan, amanah dan <em>amar ma’ruf </em>dan<em> nahi munkar.</em></p> <p>Terkait kepemimpinan, Ibnu Taimiyah membagi dua golongan, yaitu ulama dan umara. Terhadap ulama dan umara, ia memberikan dua kriteria, yaitu otoritas dan amanah. Ditinjau dari otoritas, kepemimpinan haruslah sesuai dengan jenisnya. Sedangkan ditinjau dari amanah, Ibnu Taimiyah memandangnya dari tiga hal. Pertama, khauf (takut) terhadap Allah swt. Kedua, amanat merupakan tindakan yang tidak memperjual-belikan ayat-ayat Allah swt. dengan harga murah. Ketiga adalah menghindari rasa takut terhadap sesama muslim. Jika dikaitkan dengan korupsi, diketahui korupsi merupakan perbuatan yang tidak amanah. Maka ketiga konsep amanah menurut Ibnu Taimiyah di atas, juga berlaku terkait kriteria amanah dalam kepemimpinan.</p> <p>Dalam konsep di atas, Ibnu Taimiyah menitikberatkan pada perbuatan manusia. Ia berpendapat bahwa Allah pencipta segala sesuatu, sedangkan hamba adalah pelaku perbuatan yang sesungguhnya dan mempunyai kehendak secara sempurna. Maka manusia harus bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat. Begitu pula korupsi, manusia berhak melakukannya. Namun konsekuensinya ia harus bertanggung jawab atas korupsi yang dilakukannya. Ibnu Taimiyah menegaskan kembali bahwa Allah meridhai segala perbuatan yang baik dan tidak meridhai perbuatan yang buruk. Solusi yang diberikannya adalah memilih pemimpin yang berkualitas, menerapkan amanah dan melakukan <em>amar ma'ruf </em>dan <em>nahi munkar</em></p>Mukarromah Mukarromah
##submission.copyrightStatement##
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/101Sat, 20 Apr 2019 00:00:00 +0000Pendidikan Islam di Era Globalisasi: Antara Potensi, Keunggulan, dan Tantangan
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/102
<p>Pendidikan Islam yang dahulu dianggap sebelah mata dan kurang diperhitungkan, namun saat ini dianggap satu-satunya pendidikan yang solutif bagi masyarakat modern. Berbagai persoalan yang terjadi di era global seperti saat ini, semakin lama semakin kompleks dan cenderung bertambah berat. Pendidikan dan lembaga pendidikan sekuler tidak mampu memberikan solusi alternatif untuk memecahkan berbagai persoalan tersebut. Sehingga masyarakat modern pun melirik kembali ke pendidikan agama Islam. Dengan konsep yang sangat jelas serta terarah, pendidikan Islam dan lembaganya bagaikan magnet yang sangat kuat daya tariknya. Pendidikan Islam mampu menarik minat masyarakat untuk menyerahkan pendidikan anak-anaknya di lembaga-lembaga pendidikan Islam. Namun, mampukah lembaga pendidikan Islam memanfaatkan peluang tersebut dengan baik? Ketersediaan SDM yang terbatas, kekurangan pembiayaan untuk sarana dan prasarana yang sangat besar adalah contoh kecil dari persoalan-persoalan yang dihadapi oleh sebagian besar lembaga-lembaga pendidikan Islam.</p> <p> </p> <p><strong><em>Kata Kunci</em></strong>: Pendidikan Islam, Globalisasi, Potensi</p>Bahru Rozi
##submission.copyrightStatement##
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/102Sat, 20 Apr 2019 10:26:22 +0000Pengembangan Kurikulum Berbasis Pendidikan Karakter (Telaah Pengembangan Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam)
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/103
<p>Kurikulum pendidikan memerlukan pengembagan untuk merespon tuntutan yang ada sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebutuhan <em>stakeholder</em> yang terbingkai dengan nilai agama dan nilai moral sehingga mengarah pada terwujudnya tujuan pendidikan nasional berbasis pendidikan karakter dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya terhadap lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun kesenian serta sesuai dengan tujuan dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.</p> <p>Bermula dari adanya orientasi pada tercapainya lulusan yang berkompeten dan sesuai dengan kebutuhan tanpa meminggirkan nilai agama dan nilai moral, maka hal tersebut perlu menghadirkan pendidikan karakter pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sektor pendidikan formal maupun non formal (pada jenjang pendidikan dini, dasar, menengah hingga tingkat tinggi), oleh karena itu tulisan ini disusun untuk membahas tentang Pengembangan Kurikulum Berbasis Pendidikan Karakter dalam Pengembangan Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><em>Keywords</em>: </strong>Pengembangan Kurikulum, Pendidikan Karakter, Pembelajaran PAI</p>Ernaka Heri Putra Suharyanto
##submission.copyrightStatement##
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/103Sat, 20 Apr 2019 00:00:00 +0000Kurikulum Pendidikan dalam Kajian Al-Qur'an dan Hadits Tematik
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/104
<p>Dalam pendidikan, kurikulum merupakan jantung dari sebuah lembaga pendidikan yang di dalamnya memuat bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil proses pembelajaran. Namun kurikulum yang berkembang di Indonesia merupakan adopsian dari berbagai macam model kurikulum dan juga sering mengalami pergantian kurikulum. Hal ini tentu saja membuat berbagai jenis sekolah baik sekolah umum maupun sekolah yang berbasis agama atau madrasah tidak mempunyai prinsip kurikulum yang sesuai dengan nilai-nilai Keislaman. Oleh karena itu artikel ini telah membahas tentang kurikulum pendidikan dalam Kajian Tematik Al-Qur’an Hadits, dalam aspek ontologi, epistemolgi dan aksiologi sehingga akan cocok digunakan di lembaga pendidikan madrasah.</p> <p>Dalam aspek ontologi telah dibahas secara detil pengertian kurikulum itu sendiri dari mulai etimologi sampai secara terminologi. Pada aspek epistemologi kita mengetahui bagaimana Al-Qur’an telah mengajarkan kita cara-cara/metode mengajar kepada peserta didik. Dan juga dibahas tentang bagaimana penerapan kurikulum pendidikan pada masa Rasulullah dan contoh penerapan kurikulum di masa sekarang</p>Umi Mahmudah
##submission.copyrightStatement##
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/104Sat, 20 Apr 2019 00:00:00 +0000Mekanisme Menumbuh Kembangkan Minat Baca Siswa Madrasah di Perpustakaan
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/105
<p>Perpustakaan merupakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Mengingat begitu pentingnya keberadaan perpustakaan, maka perlulah kiranya adanya sarana perpustakaan di semua jenis dan jenjang pendidikan. Kemudian agar tujuan didirikanya perpustakaan sekolahan yang antara lain adalah agar tumbuh kecintaan terhadap membaca serta menanamkan minat dan kegemaran membaca, maka peyelenggaraan (pengelolaan) perpustakaan harus dilakukan secara sistematis dan profesional sesuai dengan pedoman penyelengganaan yang berlaku. Dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di negara kita ini, maka penyelenggaraan (pengelolaan) perpustakaan harus dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan pedoman penyelenggaraan yang berlaku, agar sesuai dengan tujuan didirikannya perpustakaan itu sendiri, antara lain agar tumbuh (timbul) kecintaan terhadap membaca, memupuk dan menanamkan kebiasaan membaca sehingga tumbuh kecintaan terhadap buku.</p> <p>Kemampuan membaca yang dimiliki oleh seseorang merupakan modal utama dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kemampuan membaca merupakan prasyarat utama dan merupakan kebutuhan pokok bagi seseorang untuk mencapai keberhasilan. Karena dengan membaca seseorang dapat dengan mudah untuk mengkaji berbagai ilmu pengetahuan. Aktifitas membaca ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat mendorong terwujudnya kegiatan tersebut. Adapun salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan membaca adalah minat. Minat mempunyai peran sangat penting dan menempati posisi vital dalam aktifitas membaca (belajar) mahasiswa, karena minat mempunyai daya dorong yang kuat terhadap terwujudnya suatu aktifitas</p>Akhmad Sahrandi
##submission.copyrightStatement##
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/105Sat, 20 Apr 2019 00:00:00 +0000Problematika Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Keluarga Perantau
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/106
<p>Mengingat begitu besarnya pengaruh keluarga, maka fungsi keluarga harus bisa diupayakan secara maksimal jangan sampai dalam pemenuhan salah satu fungsi keluarga, ternyata mengabaikan fungsi keluarga lainnya. Sebagai contoh dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga, tidak bisa mengabaikan fungsi keluarga yang lain seperti fungsi edukatif, religius dan rekreatif. Pendidikan bagi anak-anak adalah tidak kalah pentingnya dengan kebutuhan makan dan minum. Kesibukan orang tua dalam upaya memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga adalah suatu hal yang lazim dilakukan, tapi pendidikan bagi anggota keluarga sebagai salah satu fungsi keluarga lainnya tidak kalah penting dan tidak bisa diabaikan. Seringakli dengan alasan memenuhi kebutuhan ekonomi, orangtua mengabaikan pendidikan anak, sehingga muncul berbagai problematika anak. Karena sering terjadi, maka Islam memberikan solusi dalam mendidik anak diantaranya dengan mengajarkan pendidikan Agama, berbakti kepada orangtua dan selalu silaturrahmi</p>Imaduddin Imaduddin
##submission.copyrightStatement##
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/106Sat, 20 Apr 2019 13:58:53 +0000Teori Linguistik dan Psikologi dalam Pengajaran Bahasa Arab di Lembaga Pendidikan Islam
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/107
<p><em>Kemahiran seseorang dalam suatu bahasa tidak menjamin kemahirannya mengajarkan bahasa tersebut kepada orang lain. Mahir berbahasa adalah satu hal dan mahir mengajarkan bahasa adalah hal yang lain. Seorang guru bahasa Arab harus menguasai setidak-tidaknya tiga hal yaitu, (1) kemahiran berbahasa Arab, (2) pengetahuan tentang bahasa dan budaya Arab, (3) keterampilan mengajarkan bahasa Arab. Selain itu guru Bahasa Arab juga harus mengetahui bahwa pembelajaran bahasa asing melibatkan sekurang-kurangnya tiga disiplin ilmu, yakni (a) linguistik, (b) psikologi, dan (c) ilmu pendidikan. Linguistik memberi informasi kepada kita mengenai bahasa secara umum dan mengenai bahasa-bahasa tertentu. Psikologi menguraikan bagaimana orang belajar sesuatu, dan ilmu Pendidikan atau pedagogi memungkinkan kita untuk meramu semua keterangan dari (a) dan (b) menjadi satu cara atau metode yang sesuai untuk dipakai di kelas untuk memudahkan proses pembelajaran bahasa oleh pelajar. </em></p>Masnun Masnun
##submission.copyrightStatement##
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/107Sat, 20 Apr 2019 14:25:19 +0000Konsensus Pendidikan Islam di Nusantara (Studi Integrasi IMTAQ dan IPTEK dalam Pendidikan Islam)
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/108
<p>Ajaran agama Islam yang lurus dan sarat akan nilai- nilai keimanan serta moral, merupakan jaminan satu- satunya sekaligus benteng yang kokoh untuk keselamatan negara dan kebahagiaan manusia. Dimana di dalamnya terdapat pendidikan yang berlandaskan pada Ketuhanan yang mengajarkan pada keadilan dan menuju pada kebenaran serta membawa kita pada jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT. Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju taklif (kedewasaan), baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba dihadapan Khaliqnya dan sebagai "pemelihara" (khalifah) di bumi. Maka sebuah lembaga pendidikan Islam akan dapat diterima dan berkembang dengan baik serta mampu memberikan andil dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara jika menghadirkan sebuah masa depan pendidikan Islam yang menjajikan</p>Lutfi Rachman
##submission.copyrightStatement##
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/108Sat, 20 Apr 2019 14:47:57 +0000Tauhid Sebagai Basis Pembentukan Etika Pendidikan Islam Yang Berwawasan Peradaban
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/109
<p>Pendidikan Islam hingga kini masih terus menghadapi beragam tantangan. Persoalan moral dan etika menjadi garapan yang harus dikerjakan oleh pendidikan Islam dalam memperbaiki akhlak muslim. Persoalan moral dan etika jika ditelisik lebih dalam terletak pada tauhid sebagai basis dan prinsip dasar pembentukan moral dan etika. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk membentuk watak dan peradaban bangsa menjadi insan yang berakhlak dan beradab. Oleh karena itu tauhid dalam pendidikan Islam berperan penting sebagai wadah untuk membentuk etika muslim</p>Zainal Abidin Bilfaqih
##submission.copyrightStatement##
http://ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/jpi/article/view/109Thu, 09 May 2019 00:00:00 +0000